Kita semua tahu bahwa nabi kita, nabi Muhammad Shollallahu 'alaihi wasallam menjadi suri tauladan bagi. Nabi Muhammad adalah panutan kita. Nabi Muhammad adalah contoh yang kita ikuti. Semua yang dikerjakan nabi, baik itu perkataan dan perbuatan adalah contoh yang akan kita tiru. Maka bagi Anda yang menjadi guru, sudah sepatutnya Anda menjadi contoh untuk murid Anda. Anda akan diperhatikan oleh murid Anda. Anda akan dijadikan contoh oleh murid Anda. Anda akan menjadi suri tauladan bagi murid Anda. Guru adalah profesi yang sangat mulia. Profesi yang sangat berat. Tugasnya merubah karakter murid menjadi lebih baik. Mendidik murid yang mempunyai latar belakang berbeda beda menjadi pribadi yang sesuai karakter yang diajarkan oleh nabi kita, nabi Muhammad Shollallahu 'alaihi wasallam. Namun sangat disayangkan kalau ada guru yang belum paham untuk apa dia menjadi guru. Ada yang bertujuan hanya untuk menerima gaji saja. Ada yang bertujuan hanya untuk bekerja saja. Tidak punya rasa untu
Sedikit yang bertahan ketika belajar al quran.
Sedikit yang bersabar ketika di halaqoh tahsin.
Sedikit yang istiqomah dalam memurojaah Al Qur'an.
Sedikit yang mau menggeluti dibidang Al Qur'an.
Tidak banyak memang orang yang mau melanjutkan studi di bidang qur'an. Banyak ustadz yang kuliah di Madinah, tapi sedikit saja yang mengambil jurusan Al Qur'an.
Ada yang mengambil jurusan aqidah, hadist, syariah dan lain lain.
Penulis sendiri baru berjumpa dengan dua ustadz yang dulunya kuliah di Madinah, jurusan Al Qur'an.
Ada siswa yang tamat dari sekolah tahfizh, tapi melanjutkan ke SMP atau ke SMK/SMK.
Tidak melanjutkan studinya pondok tahfizh atau sekolah qur'an khusus menghafal.
Banyak halaqoh tahsin yang makin lama makin sedikit saja pesertanya.
Banyak halaqoh untuk setoran qur'an, pesertanya mundur secara teratur.
Ini menunjukkan banyak yang tidak sabar untuk menghafal qur'an, tidak sabar dalam belajar qur'an.
Padahal jika mereka tau, betapa nikmatnya ketika kita dekat dengan al qur'an, mereka tidak mau dalam kesehariannya luput dari membaca al qur'an.
Barokallahu fiikum
Komentar
Posting Komentar